Pages

K3


A.      Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Selalu ada resiko kegagalan (risko of failures) pada setiap proses/aktifitas pekerjaan. Dan saat kecelakaan kerja (work accident) terjadi, seberapapun kecilnya akan mengakibatkan efek kerugian(loss). Karena itu sedapat mungkin dan sedini mungkin, kecelakaan/potensi kecelakaan kerja harus dicegah/dihilangkan,atau setidaknya dikurangi dampaknya. Penanganan masalah keselamatan kerja didalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara parsial dan perlakuan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan.


Secara umum penyebab kecelakaan ditempat kerja adalah sebagai berikut:
1.       Kelelahan(Fatigue)
2.       Kondisi tempat kerja (eviromental aspects) dan pekerjaan tidak amat (unsafe working condition)
3.       Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, yang ditengarai penyebab awalnya(pre-cause) adalah kurangnya training.
4.       Karalteristik pekerja itu sendiri
5.       Hubungan antara karakteristik pekerjaan dan kecelakaan kerja menjadi focus bahasa yang cukup menarik dan membutuhkan perhatian sendiri. kecepatan kerja(paced work), pekerjaan yang dilakukan secara berulang (short-cycly repetilitive work), pekerjaan-pekerjan yang harus diawali dengan “pemanasan procedural “, beban kerja (workload), dan lamanya sebuah pekerjaan dilakukan(workhors) adalah beberapa karakteristik pekerjaan yang dimaksud.

Penyebab-penyebab tersebut bisa terjadi secara tunggal, simultan, maupun dalam sebuah rangkaian sebab akibat (causeconsequences chain). Jika kecelakaan terjadi maka akan sangat mempengaruhi produktifitas kerja.

1.       Manajemen bahaya
Aktifitas situasi,kondisi, kejadian, gejala, proses, material, dan segala sesuatu yang ad ditempat kerja atau berhubungan pekerjaan yang menjadi atau berpotansi menjadi sumber kecelakaan atau cedera atau penyakit dan kemataian disebut dengan bahaya atau risiko. Secara garis besar, bahaya/risiko dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu:
1.       Bahaya/risiko lingkungan
Termasuk didalamnya adalah bahaya biologi, kimia, ruang kerja, suhu, kualitas udara, kebisingan, panas/ternal, cahaya dan pencahayaan.
2.       Bahaya/risiko kerja/tugas.
Misalnya: pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara manusia secara manual, peralatan dan perlengkapan dalam pekerjaan, getaran, faktor ergonomi, bahan/material, peraturan pemerintah RI No:74 tahun 2001, tentang pengelola bahan berbahaya dan beracun (B3), dll.
3.       Bahaya/risiko manusia
Kejahatan ditempat kerja, termasuk kekerasan sifat pekerjaan itu sendiri yang berbahaya, umur pekerja, personal, protective eguipment, kelelahan dan setres dalam pekerjaan dan pelatihan.
        Berdasarkan “derajad keparahannya” bahaya diatas dibagi kedalam 4 kelas yaitu:
-          Extreme risk
-          Nigh risk
-          Moderate risk
-          Low risk

Dalam manajemen bahaya (hazard management) dikenal lima perinsip pengendalian bahaya yang bisa digunakan secara bertingkat/bersama-sama untuk mengurangi/menghilangkan tingkat bahaya, yaitu:
1.       Penggantian atau Subtitution, juga dikenal sebagai engineering control.
2.       Pemisah/separation.
a.       Pemisah fisik/physical separation.
b.      Pemisah waktu/time separation.
c.       Pemisah jarak/distance separation.
3.       Ventilasi/ventilation.
4.       Pengendalian administrative/administrative controls
5.       Perlengkapan perlidungan personnel/personnel protective equipment(PPE)

Ada tiga tahap penting (criticoel stage) dimana kelima prinsip tersebut sebaiknya diimplementasikan yaitu:
1.       Pada saat pekerjaan dan fasilitas kerja sedang dirancang.
2.       Pada saat prosedur operasional sedang dibuat.

TEKNIK GERINDA


1.       Menggrinda: suatu proses pengerjaan untuk meratakan permukaan, memotong, mengasah, menghaluskan menggunakan batu grinda
2.       Fungsi grinda 
- meratakan permukaan
-memotong
- mengasah
- menghaluskan
3.   Harddining: pengerasan tujuan untuk menambah karbon

KESELAMATAN KERJA
-          K.K Umum:
Ø  Bertanya hal yang ragu
Ø  Menggunakan alat yang sesuai fungsi
Ø  Menempatkan peralatan
Ø  Cermat/berhati-hati
Ø  Tahu tempat racun api
Ø  Matikan mesin
-          K.K Mesin:
Ø  Mempelajari buku petunjuk
Ø  Terjadi keganjalan lapor
Ø  Perhatikan spindle
-          K.K Mesin:
Ø  Kecelakaan lapor
Ø  Memakai sepatu safety
Ø  Kacamata
Ø  Sarung tangan

TEKNIK CNC


v  STRUKTUR PROGRAM CNC
No
G
X
Z
F
H
00




01




                 Dalam CNC 1mm=100

v Persumbuan CNC TU2A
 

                                                    X-

                              Z-                                  Z+
                                                    X+

v  Metode pemograman TU2A
1.       Metode absolute
·         Satu titik acuan awal sebagai referensi semua titik.
·         Kode program adalah G92
·         Harga X dalam bentuk diameter
·         Harga X tidak ada tanda –
2.       Metode inkremental.
·         Setiap titik menjadi referensi titik berikutnya.
·         Kode program adalah G91
·         Harga X dan Z mengikutikaidah persumbuan.

v  Penempatan titik nol dengan G92




v  Langkah kerja
Sentuhkan pahat bubut dengan benda kerja
1.       Siapkan peralatan yang akan digunakan.
2.       Hidupkan mesin dengan memutar “ON” saklar utama.
3.       Pilih operasi pelayanan manual.
4.       Pasang benda kerja pada cekam dengan posisi benar.
5.       Putarkan benda kerja dengan saklar pemutar sumbu utama dan atur pada putaran 500rpm.
6.       Tentukan posisi 0(nol) sumbu Z dengan cara: gerakan posisi pahat mendekati ujung benda kerja, kemudian dengan gerak putus-putus sedikit sentuhkan ujung pahat dengan permukaan ujung benda kerja.
7.       Atur agar penunjukan harga Z menjadi “0” (nol) dengan menekan tombol “DEL”.
8.       Tentukan posisi 0(nol) sumbu X dengan cara: gerakan posisi pahat mendekati permukaan diameter benda kerja, sentuhkan ujung pahat dengan permukaan diameter benda kerja.
9.       Atur agar penunjukan harga X menjadi “0” (nol) dengan menekan tombol “DEL”.
10.   Atur pahat pada posisi awal program jalan, dengan cara: gerakan pahat pada arah “X-” sejauh 5mm, dan kearah “Z+” sejauh 5mm.



v  Fungsi M
·         M03 = spindle berputar searah jarum jam.
·         M05 = spindle berhenti berputar.
·         M30 = akhiri program.

v  Fungsi G
·         G92 = program absolute
·         G91 = program incremental
·         G00 = gerak cepat tanpa pemakanan
·         G01 = interpolasi lurus (bubut lurus, rata/tirus)

v  Pembubutan interpolasi melingkar G02/G03
·         G02 : radius searah jarum jam cekung
·         G03 : radius berlawanan arah jarum jam cembung

v  Pembubutan radius = 90 derajat dalam satu kwadran format program:
N….G02/G03 X….Z…..F…..
Keterangan :
X dan Z adalah titik target
F: fooding

v  Memperogram Mesin NC/CNC
·         Bagian-bagian program
·         Menulis program
·         Melaksanakan lembar penulisan operasi NC/CNC
·         Menguji coba program

v  Bagian-bagian program
-          Sistem persumbuan
Lathe : (2axis) Miling (3axis) kaidah tangan kanan keatas


v  Radius kurang dari 90 derajat
Format:
G02/03 X… Z…
M99 I… K…

Keterangan:
G02                            : perintah interpolasi melingkar searah jarum jam (cekung)
G03                            : perintah interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam (cembung)
M99                           : perintah para meter lingkaran
I                                   : jarak dari titik pusat lingkaran terhadap titik awal gerakan pahat searah sumbu X
K                                  : jarak dari titik pusat lingkaran terhadap titik awal gerakan pahat searah sumbu Z

v  G84
Format:
G84 X… Z… F… H…
Keterangan:
G8                               : perintah siklus pembubutan memanjang. Kombinasi dari gerakan G00,G01,G01,G00
H                                 : kedalaman penyayatan setiap kali pemotongan , jumlah H: 0 maka akan menyayat sekali

v  G84
Format:
G86 X… Z… F… H…
Keterangan:
G86                            : siklus pemotongan alur
H                                 : lebar pahat alur